Di antara deretan gang sempit dan lampu jalan yang temaram, seorang pria paruh baya mendorong gerobak kopi kelilingnya, Namanya Pak Taryo. Setiap subuh ia menyusuri jalanan Jakarta Timur, menawarkan kopi sachet panas dan roti kering kepada para sopir angkot dan kuli bangunan. Tidak banyak yang tahu, pria sederhana ini suatu hari akan dikenal sebagai pemilik kedai kopi modern berlantai dua—berkat satu keputusan nekat yang ia ambil di malam tak terduga, lewat game Spaceman di Juantoto.
Setiap hari, penghasilan Pak Taryo tak lebih dari 50 ribu rupiah. Itu pun harus dibagi untuk beli gas kecil, kopi instan, dan susu kental manis. Tapi ia bukan tipe yang suka mengeluh. "Yang penting halal dan cukup buat makan anak-istri," katanya sambil menuangkan kopi ke gelas plastik bekas.
Namun saat itu hujan turun deras dan jualan kopi nya tak laku, Pak Taryo duduk di teras ruko kosong. Di tangannya, ponsel jadul milik anaknya yang baru saja diisi kuota. Dari situ, ia iseng membuka platform Juantoto yang sering disebut-sebut teman tukang parkirnya.
Berbeda dari permainan biasa nya, Spaceman adalah game seorang astronot yang terbang semakin tinggi astronot nya semakin tinggi juga perkalian yang ia dapat, tapi bisa jatuh kapan saja. Tugas pemain? Menarik uang sebanyak-banyaknya sebelum si astronot jatuh dan meledak. Pak Taryo merasa ini seperti hidupnya: terus melangkah, tapi tidak tahu kapan terjatuh.
Uang kemanangandari spacemen itu tak ia pakai buat beli motor atau gadget. Ia putar lagi, perlahan-lahan. Setiap malam, ia bermain dengan strategi: tarik cepat di awal, dan sabar saat malam sepi. Beberapa minggu, uang terkumpul hampir 20 juta.
Bukannya foya-foya, Pak Taryo justru menyewa garasi kosong dekat stasiun. Ia sulap jadi kedai kopi sederhana. Dengan modal keberanian dan sedikit untung dari Spaceman, ia mulai menyeduh kopi beneran—bukan lagi sachetan, tapi dari biji arabika pilihan.
Dalam beberapa bulan, nama kedainya viral. Banyak pelanggan berdatang tapi bukan cuma buat beli kopi, tapi untuk mendengar kisah si "Pak Taryo si Spaceman". Ia bahkan pernah diundang acara podcast lokal dan talkshow komunitas UMKM.
Meski kini ia sudah bisa menyewa barista, Pak Taryo tetap melayani sendiri pelanggan yang datang di pagi hari. "Saya nggak mau lupa rasanya dorong gerobak. Karena dari situ saya belajar cara tarik sebelum jatuh," ujar pak taryo sambil senyum bangga.
Kisah Pak Taryo bukan tentang sekadar menang game. Tapi soal berani untuk mencoba hal baru, kesabaran menunggu waktu yang tepat, dan memanfaatkan dengan baik mungkin saat rezeki datang. Spaceman di Juantoto memang jadi titik baliknya, tapi cara ia memaknai hasilnya yang bikin inspiratif.
Kalau kamu sedang merasa hidup mentok, ingat kisah ini. Kadang, keberuntungan datang saat kita sedang tidak berharap. Tapi hanya mereka yang siap dan punya niat baiklah yang bisa benar-benar terbang bersama rezeki.