Seorang cewek janda muda yang hidup sederhana di pinggiran Surabaya bernama Bu Yanti. Sehari-hari ia menjajakan gorengan keliling dengan gerobak kecil. Sejak suaminya meninggal lima tahun lalu, tujuan hidupnya hanya untuk membesarkan dan menyekolahkan anak kesayangannya, Dinda, hingga sarjana.
Namun, jalan hidup tak selalu mudah. Dari penghasilan keseharian nya , sekolah Dinda cukup sampai sekolah SMA. Uang les? Ditunda. Baju seragam? Jahit sendiri. Tapi satu hal yang tak pernah hilang dari Bu Yanti adalah tekad dan doa.
Suatu malam, saat sedang menggoreng tempe untuk dagangan esok hari, ia mendengar tetanggan nya sedang membicarakan soal permainan di platform Juantoto bernama Mahjong Ways 2. Bukan sekadar permainan, tapi katanya ada peluang rezeki jika dimainkan dengan cermat.
Bu Yanti bermain saat dini hari, usai bersihi dapur. Awalnya hanya coba-coba. Tapi tiba-tiba ia masuk ke Scatter Gratis dan layar penuh dengan simbol emas. Kemenangan ia kumpul sampai saldonya melonjak sampai belasan juta rupiah.
Bu Yanti tidak mau menghambur kan duet kemanangan itu sembarangan jadi ia langsung melunasi tunggakan SPP dan beli laptop bekas untuk Dinda kuliah daring. Beberapa bulan kemudian, ia kembali menang di permainan yang sama dan bisa membayar biaya skripsi tanpa pinjam siapa-siapa.
Bu Yanti sebagian uang untuk modal membuka kios dagangannya. Dari penjual gorengan, kini ia memiliki kios jualan gorengan nya sendiri di pas depan rumah.
Hari kelulusan Dinda jadi momen haru yang tak bisa dilupakan. Dengan toga, Dinda berdiri sambil memeluk ibunya yang menangis haru. Dari jerih payah jualan keliling, doa tanpa henti, hingga keberuntungan dari Mahjong Ways 2 — semua berpadu dalam satu cerita manis.
Kisah Bu Yanti membuktikan bahwa keberuntungan bisa datang pada siapa saja, termasuk mereka yang tak pernah menyerah meski hidup berat. Platform seperti Juantoto bukan jaminan sukses, tapi bisa menjadi alat bantu jika digunakan dengan bijak.
"Yang penting bukan seberapa besar kita menang, tapi seberapa besar manfaat yang bisa kita bagi dari kemenangan itu," tutup Bu Yanti sambil membetulkan etalase kecil di kios barunya.